Minggu, 07 Desember 2014

Nama dan profil tokoh-tokoh renaissance

Tokoh-tokoh Renaissance


A.   Dante Alighiere (1265-1321)
            Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inverno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).

B.     Lorenzo Valla (1405-1457)
            Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul bukuDe falso credita et ementita Constantini donation declamation  berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abad ke-8.

C.      Nicollo Machiavelly (1469-1527)
            Machiavelly lahir pada tahun 1469 di Florence, meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58 tahun, ayahnya adalah seorang ahli hukum, tergolong anggota keluarga terkemuka tetapi tidak begitu berada.  Machiavelly  hidup pada saat puncak kejayaan renaisaans di Italia, dan pada saat itu italia masih terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negara yang bersatu seperti Prancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidak mengherankan jika pada masa ini Italia lemah secara militer  meskipun briliant dalam segi kultur.
            Di kala Michiavelly muda, Florence diperintah oleh penguasa Medicine yang mashur, Lorenzo. Setelah Lorenzo meninggal dunia tahiun 1492, beberapa tahun kemudian penguasa Medicini diusir dari Florence. Florence menjadi Republik (Republic Forentine). Pada tahun 1498, Machiavelli yang berumur dua puluh sembilan tahun, memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun setelah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai misi diplomasi atas namanya, melakukan perjalanan ke prancis, jerman, dan di dalam negeri italia.
            Tahun 1512, Repuplik Forentine digulingkan dan penguasa Medicine kembali memegang tampuk kekuasaan, Machiavelly di pecat dari posisinya, dan di tahun berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medicine. Meski disiksa ia tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan akhirnya di bebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu ia pensiun dan berdiam  di sebuah perkebunan kecil di San Casiano, tidak jauh dari Florence.
Semasa hidupnya, Machiavelly menulis beberapa buku, yaitu: (1) the prince (sang pangeran), karya paling monumental di tulis pada tahun 1513; (2) the discources upon the first ten books of  titus livius (pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama titus livius). The art of war (seni berperang) dan lain lain.

D.      Boccacio (1313-1375)
            Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanyaDecamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.

E.       Francesco Petrarca (1304-1374)
            Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.

 F.      Desiderius Erasmus (1466-1536)
            Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
a) Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).
b)  Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).
c)  Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.
            Pada masa renaissance ini juga berkembang bentuk pemikiran manusia yang baru, yang sama sekali terlepas dengan gereja. Diantara pemahaman itu adalah humanisme, rasionalisme, empirisme, dan materialisme.

1)      Humanisme
            Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia di anggap kurang di hargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan  berfikir, maka humanisme  menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia;

2)      Rasionalisme
            Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme.
Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk mengkritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal.

3)      Empirisme
            Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria  yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetaahuan diperoleh dari pengalaman dengaan cara observasi/penginderaan baik pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia;


4)      Materialisme

            Paham ini di pelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya antara manusia dengan binatang. Ia mengingkari prinsip hidup pada umumnya. Ia mencoba membuktikan, bahwa bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tak mungkin ada, jantung katak yang dikeluarkaan dari tubuh katak masih berdenyut beberapa detik (hidup kata Lamettrie), sedangkan tak mungkin ada katak, jika tak  ada badannya! Demikianlah nyata benar, menurut Lamettrie bahwa prinsip hidup  itu tak ada dan tentu tak ada prinsip hidup yang rohani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar